Korupsi Ktp Menggoyang Beringin
Edisi: 04/46 / Tanggal : 2017-03-26 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Wayan Agus Purnomo, Linda Trianita,
DUA politikus Golkar membelah kemacetan dari pusat belanja Pacific áéPlace menuju Gedung Dewan áéPerwakilan Rakyat di Jakarta Selatan. Andi áéSinulingga duduk di jok belakang mobil Yorrys Raweyai yang dikemudikan sopirnya. Di lantai 12 ruang Fraksi Partai Golkar itu sudah menunggu Kahar Muzakir dan Agus Guáémiwang Kartasasmita.
Ketika mereka tiba, politikus Golkar lain, seperti Ibnu Munzir dan Ketua Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, sudah ada di sana. Yorrys dan Andi langsung terlibat pembicaraan yang tengah membahas perkara yang mengentak jagat politik Indonesia hari-hari ini: megakorupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang menyeret Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
Selama dua jam mereka membicarakan korupsi senilai Rp 5,9 triliun dengan kerugian negara Rp 2,3 triliun itu. Jaksa menyebut nama Setya dalam dakwaan terhadap Irman dan Sugiharto, dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pekan sebelumnya. Ketika matahari merendah, Kahar pamit. "Dipanggil Sekretaris Jenderal Idrus Marham," katanya kepada teman-temannya, seperti didengar Tempo.
Seorang politikus tiba-tiba menyebut pesan pendek yang diterimanya dari Bendahara Golkar Robert Joppy Kardinal. Pembicaraan menjadi tak jelas sampai mereka menyebut "opsi-opsi jika Setya Novanto menjadi tersangka". Belakangan, seorang politikus Golkar menunjukkan pesan pendek (SMS) yang dikirim Robert itu. "Jangan ada pengkhianat di antara kita."
Robert tak membalas konfirmasi Tempo atas isi SMS tersebut. Seorang politikus mengatakan SMS tersebut berkaitan dengan topik korupsi e-KTP yang sedang hangat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?