Pria Tua Di Antara Burung-burung

Edisi: 05/46 / Tanggal : 2017-04-02 / Halaman : 42 / Rubrik : SN / Penulis : Amandra Mustika Megarani , ,


SEORANG laki-laki dengan rambut setengah kribo (Djarot B. Darsono) di panggung Teater Salihara terus-menerus menarik tali rafia yang menjulur dari atas. Tubuhnya statis. Hanya tangannya yang bergerak repetitif. Mulutnya menggumamkan kata-kata seperti merapal mantra. Di depannya, enam penari berkebaya model kutubaru menari. Ekspresi mereka tanpa senyum. Lelaki itu hanya melihat mereka. Melihat tanpa menghampiri.

Gerakan para penari itu sendiri-sendiri. Lembut tak beraturan. Sesekali mereka berusaha melakukan simbol kepakan sayap burung yang terbang di antara pepohonan di sekitar rumah. Para penari itu memainkan burung-burung prenjak. Adalah menarik memetaforakan prenjak dengan penari-penari berkebaya.

Tatkala duduk bersimpuh, para penari itu mengangkat semacam potongan bambu. Lubang bambu itu kita lihat memancarkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.