Buang Sampah Ke Kawat Listrik

Edisi: 08/46 / Tanggal : 2017-04-23 / Halaman : 70 / Rubrik : ILT / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga, ,


Separuh kapasitas empat bak bambu sepanjang dua meter dan setinggi satu meter itu berisi beragam sampah. Ada gundukan potongan sayuran, daun, serpihan kertas, hingga sisa makanan. Namun tak ada bau busuk menguar dari bak yang terletak di gedung pengolahan Sekolah Tinggi Teknik Perusahaan Listrik Negara (STT-PLN) di Duri Kosambi, Jakarta Barat, itu.

Bak bambu tersebut menjadi bagian dari sistem pengolahan sampah untuk memproduksi listrik skala kecil. Josef B. Dwiyono, peneliti STT-PLN, mengatakan bau anyir sampah yang dicampur air lindi hasil fermentasi sampah organik (biodigester) hilang setelah hari kedua penumpukan. "Hari kesepuluh sudah siap dipanen, dicacah, dan disaring, lalu dicetak menjadi briket untuk bahan bakar pembangkit listrik," kata Josef, Rabu pekan lalu.

Fasilitas di atas lahan sekitar 200 meter persegi itu merupakan purwarupa pembangkit listrik tenaga sampah berkapasitas 10 kilowatt. Setiap hari, 500 kilogram hingga satu ton sampah campuran disetor dan dipilah di gedung tersebut. "Sampah plastik besar, seperti botol dan kemasan yang mudah diambil, sudah disaring lebih dulu," ujar Josef.

Ketua STT-PLN Supriadi Legino menyebutkan sistem pembangkit kecil itu sebagai konsep listrik kerakyatan. Fasilitas ini mudah dipasang di atas lahan terbatas di setiap wilayah desa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…