Anak Banteng Di Atas Hukum
Edisi: 08/46 / Tanggal : 2017-04-23 / Halaman : 96 / Rubrik : INT / Penulis : Idrus F. Shahab, ,
SEBUAH Ferrari abu-abu metalik menghantam seorang polisi bersepeda motor, menyeret tubuhnya di jalan beraspal, kemudian melesat cepat meninggalkan mayat yang koyak. Mengikuti tetesan oli rem yang tercecer di sepanjang jalan, polisi Bangkok mendapati jejak mobil mewah itu masuk melintasi gerbang rumah keluarga terkaya di Thailand.
Hampir lima tahun berlalu sejak insiden maut pada awal September 2012 itu. Sampai sekarang, pemeriksaan pengadilan atas Vorayuth Yoovidhya alias "Boss"-ahli waris perusahaan minuman berenergi berskala global, Red Bull-tak juga tuntas. Setiap kali pengadilan memanggil, pengacara Vorayuth yang selalu muncul dengan berbagai alasan: kliennya sedang sakit atau berada di luar negeri untuk urusan bisnis.
Pekan lalu, Associated Press menerbitkan hasil investigasi mereka menelusuri jejak Vorayuth, 31 tahun, sejak kecelakaan nahas itu. Dari berbagai foto dirinya di media sosial, terlacak bagaimana Vorayuth menjalani gaya hidup jetset di lokasi-lokasi mewah di seluruh dunia.
Beberapa pekan setelah peristiwa tabrak lari itu, Vorayuth berkeliling dunia dengan pesawat milik perusahaan ayahnya. Dia tampak di kursi VIP dalam balapan Formula 1, sedang sibuk mengelu-elukan tim Red Bull Thailand. Di London, dia tetap mengendarai Porsche kesayangannya yang berpelat nomor B055 RBR-kependekan dari Boss Red Bull Racing.
Pada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…