Sembako Makan Tuan
Edisi: 09/46 / Tanggal : 2017-04-30 / Halaman : 46 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Wayan Agus Purnomo, Erwan Hermawan, Irsyan Hasyim
YOHANA kecele ketika tiba di Toko Betawi Motor di Jalan Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur, pada Jumat dua pekan lalu. Penduduk RT 14/15 itu datang ke sana dengan harapan mendapat paket sembilan bahan pokok gratis. Ia dengar tim kampanye Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat akan membagi-bagikan sembako hari itu.
Perempuan 60 tahun itu harus membayar Rp 20 ribu untuk satu bungkus. Ia pun menggerutu tak sudah-sudah. "Boro-boro gratis," katanya. Meski mengomel, ia tetap membayarnya. Soalnya, jika dibandingkan dengan membeli di toko kelontong, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir, dan seliter beras harganya bisa Rp 50 ribu. Selain itu, ada bonus buku-buku tentang profil Basuki alias Ahok.
Menurut Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Jakarta Mimah Susanti, penjualan sembako dengan harga lebih murah di masa kampanye pemilihan Gubernur Jakarta putaran kedua pekan lalu itu tergolong pelanggaran aturan pemilu. "Karena ada dugaan mengarah menjadi politik uang," kata Mimah.
Rupanya, bukan hanya di Kampung Sumur, Klender, penjualan sembako murah terjadi lima hari menjelang pemilihan. Panitia menemukan penyebaran sembako di semua wilayah Jakarta pada tiga hari tenang. Pada Ahad pekan lalu, misalnya, Panitia Pengawas Jakarta Timur menemukan orang-orang yang membawa banyak paket sembako yang diduga akan dibagikan sebelum…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…