Maksim Dan Siksaan Untuk Kaumnya

Edisi: 10/46 / Tanggal : 2017-05-07 / Halaman : 104 / Rubrik : INT / Penulis : Purwanto Setiadi , ,


Di ruang mengobrol maya, pada suatu hari, percakapan berlangsung antara Maksim dan "seorang teman lama yang sangat baik yang juga gay". Maksim, anak muda yang memang meminta dipanggil demikian, bercerita bahwa sang teman mengajak bertemu di sebuah apartemen. Tapi pertemuan itu tak pernah terjadi. Setiba di tempat yang dimaksud, Maksim disambut beberapa petugas keamanan yang lalu menyiksanya.

Orang-orang itu memukulinya sebelum mengikatnya di sebuah kursi, menghubungkan kabel listrik dengan jepitan bergerigi, dan mulai menginterogasinya. "Mereka membentak, ‘Siapa lagi yang kamu kenal?’" kata Maksim. Mereka berkali-kali menyetrumnya. "Sakitnya tak tertahankan. Saya bertahan dengan kekuatan terakhir saya. Tapi saya tak memberitahukan apa-apa kepada mereka."

Maksim menjalani siksaan itu selama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…