Dave Ross, Marvel, Dan Teguh Santosa

Edisi: 11/46 / Tanggal : 2017-05-14 / Halaman : 46 / Rubrik : SN / Penulis : Shinta Maharani , ,


DAVE Ross, komikus studio komik Marvel, Amerika Serikat, menggambar tubuh superhero yang karakternya mirip Iron Man dengan sangat cepat. Layar lebar di dalam Gedung Pusat Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta memproyeksikan proses berkarya Ross.

Hanya tiga menit, Ross menghasilkan satu sketsa superhero itu dan ia tunjukkan kepada sekitar 200 mahasiswa yang mengikuti workshop bertajuk "Membangun Karakter Melalui Komik" pada 25 April lalu. Setelah menyelesaikan sketsa superhero, ia mengalihkan pandangan ke peserta workshop. Lalu ia menjelaskan beberapa teknik dasar menggambar komik.

Menurut Ross, penggambar komik harus menguasai anatomi tubuh manusia. Ia menyarankan peserta untuk menggambar karakter komik yang mengalir dan seolah-olah hidup sehingga tidak membosankan. "Kepala, misalnya, buatlah menoleh. Jangan hanya menatap ke depan," katanya.

Ross juga mengajak peserta workshop memperhatikan jarak antara mata dan bahu agar tidak terlalu lebar. Poin penting lainnya, pembuat komik harus cermat menggambar bagian tubuh, misalnya tangan, siku, kaki, dan bahu. Ketika menggambar posisi merangsek, tekankan pada bagian tubuh yang berotot.

Setelah memberikan workshop selama dua jam, Ross menantang peserta menggambar komik. Ia berkeliling mencomot secara acak beberapa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.