Budi Karya Sumadi: Sudah Saatnya Kita Mandiri
Edisi: 11/46 / Tanggal : 2017-05-14 / Halaman : 90 / Rubrik : EB / Penulis : Ayu Prima Sandi, Agus Supriyanto ,
Rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia menuntut banyak perubahan yang mendasar dan strategis. Pasalnya, sampai saat ini, tak ada pelabuhan besar yang benar-benar menjadi titik utama (hub) internasional. Kecilnya skala ekonomi Pelabuhan Tanjung Priok membuatnya tak bisa menjadi magnet yang menarik kapal-kapal besar melempar sauh.
Kementerian Perhubungan tentu tak tinggal diam. Namun, sejauh ini, berbagai kebijakannya belum mangkus benar. Salah satunya mendorong terbukanya pintu ekspor di banyak pelabuhan di Nusantara. Di satu sisi itu bagus, tapi di sisi lain, saudagar justru makin bergantung pada Pelabuhan Singapura sebagai bandar.
Kepada wartawan Tempo, Ayu Prima Sandi dan Agus Supriyanto, Kamis pekan lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan latar belakang kebijakannya.
Kementerian Perhubungan membuat banyak penyesuaian dalam rencana induk pelabuhan. Bisa dijelaskan seperti apa perubahannya?
Inisiasi ulang poros…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…