DRAMA JAMES COMEY

Edisi: 13/46 / Tanggal : 2017-05-28 / Halaman : 96 / Rubrik : INT / Penulis : Purwanto Setiadi , ,

Seusai briefing tentang ancaman terorisme, suatu hari pada pertengahan Februari lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mempersilakan para pejabat senior yang hadir meninggalkan Ruang Oval--kamar kerjanya di Gedung Putih, Washington, DC. Seorang yang dia minta tinggal, yang belakangan menjadi asal-usul memo tentang apa yang terjadi di ruang itu sepeninggal orang-orang, adalah Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) James Comey.

Tanpa kehadiran siapa pun, setelah berbasa-basi, Trump mengalihkan topik ke perkara Michael T. Flynn. Sehari sebelumnya, Flynn, pensiunan letnan jenderal, mengundurkan diri sebagai Penasihat Keamanan Nasional karena ketahuan berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence mengenai komunikasinya dengan Sergey Kislyak, Duta Besar Rusia untuk Amerika. Menjabat hanya 24 hari, Flynn kini menjadi sasaran penyelidikan federal tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan umum presiden tahun lalu, di samping penyelidikan Departemen Pertahanan karena diduga menerima uang dari lembaga asing tanpa meminta izin.

Kepada Comey, menurut The New York Times, Trump meminta FBI menghentikan investigasi terhadap Flynn. "Saya harap Anda bisa melihat jalan yang terang untuk melupakan hal ini, untuk melepaskan Flynn," katanya, seperti terungkap dalam memo yang dibuat Comey seusai pertemuan itu.

Laporan koran tersebut, yang ditulis berdasarkan informasi tentang keberadaan dan isi memo itu dari seorang kolega Comey, menyebutkan pula Trump berupaya meyakinkan lawan bicaranya bahwa Flynn tak melakukan kesalahan. Comey hanya menjawab, "Saya setuju dia orang baik."…

Keywords: -

Rp. 15.000