Malam Jahanam Pawai Ramadan

Edisi: 14/46 / Tanggal : 2017-06-04 / Halaman : 39 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Gadi Makitan, Suseno, Devy Ernis


Sudah hampir dua jam belasan polisi itu berkumpul di depan toilet seberang halte bus Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu pekan lalu. Erna Boru Naban, yang berjualan kopi instan sekitar 20 meter dari kerumunan polisi, sempat waswas. Tak biasanya ada polisi sebanyak itu. "Ada yang mengira mereka akan merazia," kata Erna saat menuturkan kejadian itu, Kamis pekan lalu.

Malam itu, Erna berkeringat lebih banyak dari biasanya. Cucu perempuannya yang berumur sembilan bulan tertidur gelisah di sampingnya. "Udara terasa panas," ujar Erna, 53 tahun. Jarum jam menunjukkan pukul 21.00 ketika Erna mengambil sebungkus kopi instan yang dipesan sopir angkutan. Tibatiba, Erna mendengar ledakan keras. Bungkusan kopi di tangannya terlepas. Asap putih membubung dari arah tempat kumpul polisi. Spontan, Erna merengkuh tubuh cucunya.

Sambil menggendong sang cucu, Erna melihat pengguna bus Transjakarta yang sebelumnya memadati halte berlompatan ke luar ke sisi yang jauh dari sumber ledakan. Halte saat itu memang sedang penuhpenuhnya karena bus dari Kampung Rambutan terlambat datang. Menurut Maruli, suami Erna, yang ikut berjualan, kirakira ada 200 orang di dalam halte.

Di sisi utara halte, seorang sopir Kopaja 502 bernama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…