Sang Mawar Pun Masih Menyanyi
Edisi: 16/46 / Tanggal : 2017-06-18 / Halaman : 68 / Rubrik : SN / Penulis : Seno Joko Suyono, Moyang Kasih Dewimerdeka,
Lagu Rangkaian Melati karya Ismail Marzuki mengalun. Sore itu di rumahnya di kawasan Cireundeu, Tangerang Selatan, Rose Pandanwangi, 88 tahun, memangku sebuah piringan hitam berjudul Nostalgia Indonesia: Rose Pandanwangi. Piringan hitam itu direkam di Radio Hilversum, Belanda, pada 1973. Sampulnya menggambarkan suasana perdesaan Bali yang dilukis Sudjojono secara impresionistik.
Piringan hitam itu menyajikan lagu Rangkaian Melati, Sepasang Mata Bola, Bandar Jakarta, Selendang Sutra, Indonesia Pusaka sampai lagu daerah seperti Waktu Hujan Sore-sore, yang semuanya dinyanyikan Rose. Ingatan Rose tampak melayang-layang tatkala mendengarkan suaranya sendiri saat ia berusia 44 tahun.
Ia mengenang, yang mengiringinya rekaman di Belanda saat itu adalah kelompok keroncong bernama Sinar Surya. "Itu kelompak opa-opa di Belanda yang jago keroncong Kemayoran," kata Rose. Terbaca di sampul piringan hitam, kelompok itu dipimpin seorang Indo bernama Hugo Dumas. Masih lekat dalam ingatan Rose, peniup seruling kelompok itu sangat mahir. "Saya lupa namanya. Tapi, dengar suara serulingnya, sangat syahdu," ujar Rose.
Tiga hari sebelum peluncuran buku biografinya, Kisah Mawar Pandanwangi, di Bentara Budaya Jakarta, yang ditulis oleh Sori Siregar dan tim S. Sudjojono Center, Rose tampak mempersiapkan diri untuk menyanyi. Ia masih seorang perfeksionis. Ia merencanakan untuk melantunkan dua lagu dalam acara itu: Kisah Mawar di Malam Hari karya Iskandar dan Indonesia Pusaka. "Kalau Mama kuat, Mama juga ingin menyanyikan lagu Ich Liebe Dich karya Beethoven. Lagu ini sangat disukai Bapak," kata Mariao Dara Putri atau akrab dipanggi Maya, putri ketiga Sudjojono-Rose Pandanwangi. Oinieke…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.