Jejak Berdarah Klan Maute

Edisi: 16/46 / Tanggal : 2017-06-18 / Halaman : 96 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi , Adi Warsono,


Belasan orang men¡©jejali masjid mungil di Barangay Gacap di Piagapo, Filipina selatan. Ahad sore dua pekan lalu, hujan deras mengguyur masjid berdinding batako dan bambu serta berlantai semen itu. Di atap bangunan seluas lapangan bulu tangkis tersebut, sebuah pengeras suara putih menyembul. ¡±Masjid ini tidak boleh diberi nama,¡± kata Kepala Barangay Gacap, Saiben M. Abubacar, saat ditemui Tempo. "Jika ada nama, tetua adat akan marah."

Masjid tak bernama itu dikelilingi rumah kayu. Di teras-teras rumah, para pria separuh baya, bocah-bocah berpeci dan bersarung, serta para perempuan berjilbab, tampak ngariung. Mereka menunggu azan asar. Saiben menunjuk sebuah jalan setapak di antara dua rumah di seberang masjid. "Itu jalan ke tempat sembunyi Maute," kata Saiben. "Anda harus berjalan tiga kilometer untuk mencapai Pagalungan."

Barangay Gacap adalah lokasi terdekat dari titik pertempuran antara tentara Filipina dan milisi Maute, 22-24 April lalu. Saat itu pasukan darat dan helikopter militer menggempur kamp latihan Maute di bukit Pagalungan. Sedikitnya 37 anggota Maute tewas dan sekitar 100 lainnya kabur ke gunung. Operasi militer itu telah memicu lebih dari 1.800 penduduk mengungsi dari rumah mereka di Barangay Gacap, Tambo, Pantaon, dan Tapucan. "Saya ketakutan mendengar serangan udara," kata Naro Diso, 45 tahun, warga Gacap.

Piagapo daerah setingkat kabupaten di Provinsi Lanao del Sur, Mindanao. Terletak 18 kilometer di barat Kota Marawi, Piagapo berisi 37 barangay-sebutan untuk desa di Filipina. Berbeda dengan Marawi, hampir semua penduduk Piagapo muslim. "Di Marawi masih ada lebih banyak warga Kristen," ucap Saiben. Di Piagapo, Saiben menambahkan, setiap barangay punya setidaknya satu masjid. "Di Gacap ada satu masjid dan dua surau."

Di Lanao del Sur, Maute selalu meninggalkan jejak berdarah. Piagapo menjadi tempat bersembunyi anggota Maute yang kabur dari serangan tentara di Butig. Di daerah sejauh 60 kilometer di tenggara Piagapo itu, Maute melancarkan teror tahun lalu. Mereka menyerbu kota dan menduduki gedung-gedung penting. Penduduk mengungsi. Pertempuran Maute versus tentara pada November tahun lalu membuat Butig bagai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…