Berjuang Demi Kesetaraan
Edisi: 18/46 / Tanggal : 2017-07-02 / Halaman : 54 / Rubrik : IMZ / Penulis : Prihandoko, Ivansyah , Andri El Faruqi
MASRIYAH Amva punya kegiatan rutin saban pekan. Perempuan 55 tahun itu selalu memberikan ceramah kepada sekitar 1.200 santri laki-laki dan perempuan di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, Desa Babakan, Cirebon, Jawa Barat. Hari ceramah memang kerap berubah, tapi tema yang diangkat tetap sama: seputar persoalan kesetaraan gender dan emansipasi wanita.
Lewat ceramah, Masriyah berharap semangat saling menghargai bisa terus tumbuh di lingkungan pesantren yang dia pimpin itu. Dia ingin para santri bisa menerima segala bentuk perbedaan di masyarakat. "Dengan begitu, kedamaian akan tercipta," kata Masriyah pada pertengahan Mei lalu.
Masalah kesetaraan gender dan emansipasi wanita memang bersinggungan dengan hidup Masriyah. Dia lahir dan tumbuh di tengah budaya pesantren tradisional yang nyaris menafikan peran perempuan sebagai pemimpin. Ayahnya, Amrin Khanan, pemimpin Pondok Pesantren Asy-Syuhada, Ciwaringin, sekaligus ulama yang disegani di Cirebon. Ibunya, Fariatul Aini, seorang pendakwah.
Kelahiran Masriyah dan empat adik perempuannya sempat memunculkan keraguan mengenai kelanjutan pesantren. Sebab, masih tabu jika perempuan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…