Kroni Suap Lubuk Buaya

Edisi: 19/46 / Tanggal : 2017-07-09 / Halaman : 68 / Rubrik : HK / Penulis : Syailendra Persada, Peshi Ester,


KARDUS itu sudah kosong sewaktu tim Komisi Pemberantasan Korupsi tiba di rumah pribadi Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Selasa dua pekan lalu. Padahal, tiga puluh menit sebelumnya, tim KPK masih memantau pergerakan kotak kertas HVS ukuran A4 berisi uang itu.

Lily Martiani Maddari, istri Gubernur yang berada di rumah, terus mengelak ketika tim KPK bertanya ke mana uang dalam kardus berpindah. Tim lantas menyisir setiap sudut kediaman Ridwan di Jalan Hibrida, Gading Cempaka, Kota Bengkulu, itu. "Kami menemukan uang di dalam brankas," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Rabu dua pekan lalu. "Jumlahnya Rp 1 miliar dalam pecahan Rp 100 ribu."

Uang tersebut ditengarai berasal dari Direktur PT Statika Mitra Sarana, Jhoni Wijaya, sebagai tanda "terima kasih" karena perusahaannya mendapat proyek. Tim KPK sudah memantau gerak-gerik Jhoni yang bermalam di sebuah hotel di Bengkulu sejak pagi itu.

Setelah sarapan, Jhoni pergi ke kantor PT Rico Putra Selatan di Jalan Bakti Husada. Di sana, menurut Saut, Jhoni menitipkan kardus berisi uang kepada Rico Dian Sari, pemilik perusahaan tersebut. Setelah mengantar uang, Jhoni kembali ke hotel. Tim KPK berbagi tugas. Satu tim membuntuti Jhoni, yang lainnya mengikuti Rico.

Sekitar pukul 09.00, Rico bertandang ke rumah Ridwan Mukti. "Tim melihat Rico membawa masuk kardus HVS A4 itu," ujar seorang penegak hukum. "Kardus itu sama dengan milik Jhoni." Tiga puluh menit kemudian, Rico berpamitan. Selang sepuluh menit, Ridwan keluar dari rumah menuju kantornya. Lagi-lagi tim KPK dipecah. Ada yang membayangi Rico, ada yang menguntit Ridwan.

Tim KPK menangkap Rico dalam perjalanan dari rumah Gubernur. Kemudian mereka…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…