KOTA PENDIDIKAN TINGGAL MIMPI

Edisi: 22/46 / Tanggal : 2017-07-30 / Halaman : 64 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,

TIGA bangunan tak rampung teronggok di area seluas tiga hektare di Desa Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hanya rangka dan atap segitiga yang ada, tanpa dinding bagian depan. Di bagian belakang, 12 tiang beton menancap. Selebihnya sepi. Inilah proyek pembangunan gedung kampus Universitas Surya yang sampai kini terbengkalai.

Dua tahun lalu, Rektor Universitas Surya Yohanes Surya sendiri yang meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan di sana. Seremoni ini merupakan bagian dari rencana pengembangan proyek Tenjo Edu City seluas 250 hektare yang digagas Yohanes. Megaproyek ini rencananya juga terdiri atas berbagai fasilitas penunjang pendidikan, seperti gedung riset, asrama mahasiswa dan perumahan dosen, sarana olahraga, fasilitas parkir, kompleks perumahan, serta pasar modern.

Yohanes Surya ingat betul momen itu. "Waktu itu, kami memang mau pindah, tapi investornya gagal membangun," kata Yohanes ketika ditanyai soal proyek ini. Investor yang dia maksud adalah PT Surepassindo, pengembang Tenjo Edu City. Perseroan itu dibuat pada 10 April 2013 dengan Yohanes sendiri sebagai pemegang saham mayoritas. Belakangan, ia menyerahkan saham miliknya kepada Syam Surya Syamsi, Wakil Rektor I Universitas Surya, pada 5 November 2014.

Konsep Tenjo Edu City berawal ketika Universitas Surya resmi berdiri pada 10 Januari 2013. Setelah universitas berdiri, Yohanes meminta Syam mengurus izin rencana lokasi kampus baru. Mulanya Syam menyiapkan tanah seluas 22 hektare di kawasan Tiga Raksa,…

Keywords: -

Rp. 15.000