Jejak Pangeran Gang Pujangga

Edisi: 25/46 / Tanggal : 2017-08-20 / Halaman : 96 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


KENING Ameliah Hariana berkerut ketika Tempo menyebut Gang Pujangga. Ia menyipitkan mata, kemudian berkata, "Bukan di sana. Rumah Atuk masih ada, enggak hancur." Cucu Amir Hamzah ini menyebut kakeknya dengan sebutan khas Melayu, dari kata "datuk". "Ayo, ikut ke sana!"

Siang itu, akhir Juli lalu, Tempo bertemu dengan Rina-sapaan akrab Ameliah-di halaman Masjid Azizi, Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Anak kedua Tahura-putri tunggal Amir Hamzah dengan Tengku Kamaliah-ini mengajak Tempo menyusuri jejak masa kecil Amir. Kabupaten yang berjarak dua jam perjalanan ke arah utara Kota Medan itu merupakan kampung halaman Amir Hamzah, sang penyair legendaris. Di sekitar masjid ini juga jasad pria kelahiran 28 Februari 1911 itu dimakamkan.

Sebelum menemui Rina, Tempo sebenarnya sudah lebih dulu berkeliling sejak pagi. Pemberhentian pertama adalah sebuah jalan setapak kecil bernama Gang Pujangga. Diberi nama "Pujangga" bukan karena di sana banyak penyair, melainkan karena, "Dulu Amir Hamzah tinggal di sekitar sini," kata Joe Abdillah, budayawan Binjai. Lelaki yang pernah bekerja sebagai penyuluh budaya di Balai Arkeologi Medan ini sering mengantar rombongan peneliti di Langkat. Pagi itu Joe yang membawa Tempo ke tempat tersebut untuk menyusuri jejak Amir.

Mulut gang itu persis berada di sisi kanan Jalan Lintas Banda Aceh, sekitar 200 meter sebelah utara Rumah Tahanan Kelas II Tanjung Pura. Meski Amir disebut pernah tinggal di situ, jangan bayangkan rumah penyair ini masih ada. Semua hunian di gang itu-juga lingkungan di sekitarnya-sudah terbuat dari bata dengan gaya modern. Jumlahnya sekitar 20 rumah.

Joe lalu menunjuk sederet batu hitam di ujung gang yang menjadi pembatas kali. Ia mengatakan puing tempat plang "Gang Pujangga" tercagak merupakan bekas gerbang rumah Amir Hamzah yang tersisa. "Lainnya sudah hancur dibakar massa saat revolusi sosial," kata Joe. Revolusi yang dimaksudkan Joe terjadi pada Maret 1946.

Berbeda dengan Joe, Rina keukeuh rumah kakeknya itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…