Inspirasi Kekasih Dalam Sunyi
Edisi: 25/46 / Tanggal : 2017-08-20 / Halaman : 122 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
TENGKU Tahura Alautiah menangis di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 10 November 1975. Saat itu, Presiden Soeharto menyerahkan sebuah piagam kepadanya. Isinya: keputusan pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada ayah Tahura yang juga penyair legendaris Indonesia, Tengku Amir Hamzah.
Anak tunggal Amir Hamzah itu menganggap pemberian gelar pahlawan tersebut begitu bermakna. Sebab, hal itu telah membuktikan peran dan jasa ayahnya buat bangsa. "Saya jadi tahu siapa sebenarnya ayah saya," ucap Tahura seperti diliput media saat itu. "Ayah bukan seorang pengkhianat."
Gelar pahlawan untuk Amir Hamzah secara resmi diberikan pemerintah melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 106 tertanggal 3 November 1975. Ini berselang 29 tahun setelah Amir dieksekusi mati dalam sebuah revolusi sosial di Sumatera Timur pada Maret 1946. Penyair kelahiran Langkat, Sumatera Timur, pada 28 Februari 1911 itu disasar orang-orang kiri yang antifeodal karena dia termasuk keluarga bangsawan Kesultanan Langkat.
Amir bukanlah pejuang yang dengan gagah berani mengangkat senjata untuk bertempur melawan penjajah. Pemberian gelar pahlawan kepadanya pun tak didasari alasan itu. Dia memang pernah ikut pergerakan ketika terlibat dalam Kongres Indonesia Muda pada 28 Desember 1930-2 Januari 1931 di Solo, Jawa Tengah. Ini sebuah perkumpulan pemuda yang berupaya melenyapkan semangat kedaerahan demi persatuan. Tapi sesungguhnya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…