Menafsir Ulang Monumen

Edisi: 30/46 / Tanggal : 2017-09-24 / Halaman : 48 / Rubrik : SN / Penulis : Moyang Kasih Dewimerdeka , ,


DEWA Kwan Kong tegak menjulang di tengah ruangan. Tingginya yang mencapai
3,5 meter terasa mengancam. Mukanya berkerut, jenggotnya meliuk, tangan kanannya menggenggam golok panjang. Terkesan lebih mengintimidasi karena seluruh tubuh dewa perang Cina itu terbuat dari kolase benda metal berwarna kelabu yang berlubang atau bergeligi. Adalah blok mesin sepeda motor dan mobil yang dipereteli oleh perupa Ichwan Noor untuk membentuk tubuh sang dewa. ”Sekitar 400 kilogram material saya kumpulkan dari tempat pengumpulan limbah rongsokan di Yogyakarta,” kata Ichwan.

Karya Ichwan berjudul Chinese God of War itu khusus dia buat untuk pameran
Trienal Seni Patung Indonesia di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Bertema ”Skala”, pameran jilid III ini berlangsung hingga 26 September nanti. Ada 46 perupa yang diundang secara khusus untuk berpartisipasi dalam pameran patung kontemporer ini.

Ichwan membuat patungnya hingga utuh di Yogyakarta. Melihat karya ini, mulanya kita bisa mengira Ichwan merespons diprotesnya monumen Kwan Kong di Tuban, Jawa Timur. Sekelompok masyarakat di Tuban, kita tahu, hendak merobohkan patung yang didirikan umat Konghucu. Hal itu menyebabkan pihak vihara ketakutan, lalu menutupi patung Kwan Kong dengan kain sampai sekarang. Tapi ternyata maksud Ichwan bukan mengkontemplasikan kasus…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.