Rabithah Menggugat Rashad Khalifah
Edisi: 50/19 / Tanggal : 1990-02-10 / Halaman : 29 / Rubrik : AG / Penulis :
Rabithah Menggugat Rashad Khalifah
Komputer mengutik angka 19 "mukjizat Quran" buatan imam Masjid Tucson, AS. "Haram salat makmum di belakangnya," seru Rabithah Alam Islami di Mekah.
RASHAD Khalifah namanya. Sarjana pertanian asal Mesir ini juga "bunyi" di Indonesia. Di kalangan Islam terpelajar, ia tidak asing. Kini, sebuah organisasi ulama terkemuka di dunia, yang berpusat di Mekah, Rabithah Alam Islami (Liga Islam Sedunia) "mengafirkan" dia. Siapa yang tidak terhenyak?
Cuma, imam salat di Masjid Tucson, Arizona, itu tidak peduli. Ia masih menganggap dirinya pemuka Islam di AS. Padahal, sejak setahun lalu ia sudah disebut murtad. Dan baru-baru ini, kedua kalinya, Sekjen Rabithah Dr. Abdullah Umar Nasif mengeluarkan beleid pengkafiran untuk Rashad. Dan dalam Akhbar al-'Alam al-Islami diumumkan: "Ia mencemarkan akidah Islam suci".
Nasif juga merujuk keputusan Majelis Fikih Islam Rabithah yang bersidang di Mekah, 19-26 Februari 1989 -- khusus "mengadili" Rashad. Kata majelis, "Rashad mengingkari sebagian ayat Quran, inkar Sunnah, menyamakan salat kaum muslim dengan sembahyangnya kaum musyrik, dan menobatkan diri menjadi nabi baru".
Kesepakatan (ijma') ulama, "keempat pengakuan itu mengarah murtad,…
Keywords: Ahmadie Thaha, Rabithah Alam Islami, Rashad Khalifah, Dr. Abdullah Umar Nasif, Maulana Abdul Quddus Hashimi, Ali Muhammad, yeikh Abdullah ibn Abdul Aziz ibn Baz, Fahmi Basya, Abu Ameenah Bilal Philip, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…