Burung Pelatuk
Edisi: 32/46 / Tanggal : 2017-10-08 / Halaman : 98 / Rubrik : CTP / Penulis : Goenawan Mohamad, ,
Pukul 00.15, 10 November 1989, di Berlin sebuah republik runtuh sebuah tembok runtuh. Republik Demokrasi Jerman, atau "Jerman Timur", dengan cepat ditiup sejarah ke masa lalu. Diiringi pekik gembira ribuan penduduk.
Pada pukul 23.45, setelah sorak-sorai itu, terdengar suara berdentang-dentang. Ramai-ramai penghuni Berlin Timur pakai kapak, palu, dan entah apa lagi menghantam tembok yang mengungkung kota: tirai keras sepanjang 156 kilometer yang didirikan Partai Komunis di tahun 1961.
Tengah malam itu rakyat menjadikan diri Mauerspechte, burung pelatuk yang mencucuki tembok, menghancurkannya sedikit demi sedikit, sampai akhirnya, setahun kemudian, bangunan muram itu punah.
Sepanjang hari dan malam itulah pernyataan mereka yang paling dahsyat dan mengejutkan: mereka tolak pemerintahan yang menyebut diri "demokratis" dan partai yang menyebut diri pembawa suara pekerja.
Mereka sudah lama tak berdaya. Tembok itu, yang didirikan dengan perintah penguasa Uni Soviet, Khrushchev, begitu kuat dan ketat dijaga.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…