Yamin
Edisi: 36/46 / Tanggal : 2017-11-05 / Halaman : 122 / Rubrik : CTP / Penulis : Goenawan Mohamad, ,
Siapa yang berperan pada 28 Oktober 1928? Pemuda. Bukan wakil suku, wakil etnis, wakil kelas sosial. Bahkan bukan wakil kelompok umur, meskipun orang-orang muda itu menyebut diri kami, putra-putri Indonesia. Youth has no age, konon kata Picasso. Hari itu, "pemuda" adalah energi.
Dengan itu, dalam masa ketika pergerakan nasional semakin menggedor-gedor bangunan kekuasaan kolonial, kesatuan "Indonesia" ditegaskan. Bukan dalam ruang yang artifisial. Bukan dalam sebuah laboratorium. "Sumpah Pemuda" yang dinyatakan hari itu bukan diucapkan ribuan suara, bahkan mungkin tak sampai 100 suara yang bertemu di sebuah asrama mahasiswa di Batavia. Tapi bahwa statemen 28 Oktober 1928 itu berubah dari kejadian kecil jadi sebuah peristiwa- sesuatu yang menggugah dan mengubah- menunjukkan bahwa energi di ruang itu bertaut dengan energi sosial yang sedang pasang.
Pertautan itu hanya mungkin karena di masyarakat jajahan telah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…