Tersandung Saham Gadai Pensiunan
Edisi: 37/46 / Tanggal : 2017-11-12 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Linda Trianita, ,
DUDUK di kursi terdakwa, Muhammad Helmi Kamal Lubis irit bicara meski hakim mengejarnya dengan berbagai pertanyaan. Mantan Presiden Direktur Dana Pensiun PT Pertamina itu juga terlihat pasrah saat ketua majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Supeno, memberinya hak bertanya kepada saksi. "Cukup yang disampaikan tim kuasa hukum," kata Helmi, Kamis pekan lalu.
Helmi menjadi terdakwa dalam perkara penempatan investasi pengelolaan Dana Pensiun Pertamina periode 2014-2015. Ia dianggap memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi sehingga merugikan keuangan negara. "Dia tidak mengikuti mekanisme pembelian saham," ujar jaksa Tasjrifin Muljana Abdul Halim.
Jaksa mendakwa Helmi melanggar Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal 18 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 dan Pasal 12a atau Pasal 12b atau Pasal 11 Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Syahdan, perkara ini bermula saat Helmi menunjuk secara langsung PT Millenium Danatama Sekuritas (PT MDS) sebagai perantara pedagang efek jual-beli saham PT Sugih Energy Tbk (SUGI). Pembelian itu direalisasi dengan adanya pertemuan antara Helmi, Bety selaku Komisaris Utama PT Millenium Danatama Sekuritas, dan Ketua Direksi Ortus Holdings Edward Seky Soeryadjaya di kantor Ortus, Jalan Teluk Betung Nomor 38, Jakarta.
Pada pertemuan itu, Bety memperkenalkan Helmi kepada Edward, pemilik 11 persen saham SUGI. Putra pendiri Grup Astra, William Soeryadjaya, itu mengajak Helmi bergabung sebagai pemegang saham di PT Sugih. Ajakan itu disetujui. "Edward tahu saham…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?