Tol Laut: Jalur Ringkas Menekan Harga
Edisi: 37/46 / Tanggal : 2017-11-12 / Halaman : 68 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,
RENCANA kapal Meratus Ultima 1 melego jangkar di Dermaga Jamrud Selatan, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa pekan lalu, mesti ditunda. Rapat antara PT Pelni, operator kapal, dan PT Pelindo III (Persero), sebagai pengelola pelabuhan, memutuskan Meratus Ultima 1 baru bisa bersandar satu hari kemudian karena dermaga penuh. Meratus Ultima 1 terpaksa parkir satu malam lagi di Selat Madura.
Berlayar dari Biak, Papua, kapal tol laut itu sebetulnya sudah tiba di Surabaya pada Sabtu dua pekan lalu. "Saat datang langsung menurunkan reefer container. Isinya ikan," kata Kepala Cabang Tanjung Perak PT Pelni Presda Simangasing, Selasa pekan lalu. Reefer container adalah peti kemas yang mempunyai sistem pendinginan tertutup.
Kapal tol laut itu semestinya hanya boleh mengangkut bahan makanan pokok dan kebutuhan utama. Tapi, karena muatan dari wilayah timur sedikit, bahan pangan nonpokok akhirnya boleh diangkut. "Asalkan bukan barang yang dilarang dan ilegal, seperti besi tua," ujar Presda.
Diluncurkan pemerintah Joko Widodo pada November 2015, program tol laut masih menyisakan dilema. Salah satunya: volume muatan antara Jawa dan wilayah timur Indonesia belum seimbang. Muatan dari wilayah timur itu hanya mampu mengisi 20 persen…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…