Masa Depan Politik Penghayat Kepercayaan

Edisi: 39/46 / Tanggal : 2017-11-26 / Halaman : 66 / Rubrik : KL / Penulis : Budhy Munawar-Rachman, ,


PENGHAYAT kepercayaan sudah ada sejak dulu. Sebagian bahkan ada sebelum agamaagama dunia ini datang ke Indonesia. Beberapa di antaranya dikenal luas dan telah banyak studi antropologinya, seperti Parmalim di Sumatera Utara; Kaharingan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan; Sunda Wiwitan di Jawa Barat; Kejawen, di antaranya Sapta Darma dan Sedulur Sikep, di Jawa Tengah; Wetu Telu di Lombok, Nusa Tenggara Barat; Marapu di Sumba, Nusa Tenggara Timur; Aluk Todolo di Tana Toraja dan Towani Tolotang di Sidrap, Sulawesi Selatan; serta Naulu di Pulau Seram, Maluku Tengah. Di setiap provinsi dipastikan ada penghayat kepercayaan ini.

Sejak kemerdekaan, walaupun penghayat kepercayaan ini ada, hidup, dan berkembang, secara administrasi kependudukan mereka dianggap "tidak ada". Misalnya, data mereka tidak ada dalam sensus kependudukan. Dalam kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) pun mereka tak bisa menunjukkan identitas kepercayaan karena di kolom agama hanya bisa mengisi "" atau "setrip" alias dikosongkan. Argumennya, karena kepercayaan bukan agama.

Karena kolom keagamaan yang kosong, mereka mendapat stigma "tidak beragama". Akibatnya, kerap terjadi diskriminasi. Yang sudah menjadi banyak kasus, penghayat kepercayaan tidak bisa mencatatkan pernikahan yang dilakukan dengan cara tradisi kepercayaan mereka. Ketika anaknya lahir pun tak bisa mendapatkan akta lahir, kecuali akta lahir yang hanya dengan nama ibu, tidak ada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…