Jejak Revolver Dokter Kecantikan

Edisi: 39/46 / Tanggal : 2017-11-26 / Halaman : 68 / Rubrik : HK / Penulis : Linda Trianita, Chitra Paramaesti,


MENDENGAR istrinya, Letty Sultri, mendaftarkan gugatan perceraian ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada pertengahan tahun lalu, Ryan Helmi langsung naik pitam. Pria yang berprofesi sebagai dokter kecantikan itu langsung sibuk mencari informasi pembelian senjata api untuk menghabisi nyawa sang istri.

"Dokter Helmi mulai mencaricari senjata, di bulan yang sama," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Ajun Komisaris Besar Hendy Febrianto Kurniawan, Rabu pekan lalu.

Melalui seorang kawannya, Helmi disambungkan ke tiga orang hingga bertemu dengan S, yang menjual senjata rakitan. Helmi bertemu dengan S di sebuah tempat di Jakarta "Helmi tidak mau membeli karena rakitan," ujar Hendy.

Karena belum mendapat senjata yang cocok, Helmi mengontak lagi penjual senjata rakitan itu dan meminta agar dicarikan senjata pabrikan. Mereka kembali bersua pada bulan yang sama. "Sama S dikasih lagi, jenis Makarov," katanya.

Pistol Makarov juga termasuk rakitan. Jenis senjata yang dulu sering digunakan petinggi Rusia itu diganti larasnya dengan kaliber 32. Helmi merogoh kocek Rp 20 juta untuk memiliki airsoft gun tersebut. "Makarov ini diyakini Helmi sebagai pabrikan, halus rakitannya, makanya mau dibeli," ujar Hendy.

Meski sudah mengantongi Makarov, Helmi mencari senjata api lagi. Sekitar Agustus, Helmi melalui akun Facebooknya menghubungi seorang kawan lama guna menanyakan senjata pabrikan. Orang ini tinggal di luar Jakarta. Pria berinisial Y ini menawarkan senjata api jenis revolver, dan Helmi langsung kepincut. Keduanya bertemu di sebuah tempat di Jakarta untuk bertransaksi. Menurut pengakuan Helmi, kata Hendy, sepucuk revolver beserta peluru dibeli seharga Rp 40 juta.

Senjata itulah yang digunakan Helmi untuk menembak Letty, 46 tahun, di Azzahra Medical Centre, Jakarta Timur, pada Kamis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…