Salam Terakhir Buffon

Edisi: 40/46 / Tanggal : 2017-12-03 / Halaman : 98 / Rubrik : OR / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga, ,


Gianluigi Buffon menyambut hangat simpati yang diulurkan gelandang Barcelona, Ivan Rakitic, sebelum berlaga di markas Juventus dalam Liga Champions Eropa, Rabu pekan lalu. Rakitic ikut sedih karena Italia tak lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia. "Buffon dihormati banyak pemain. Rasanya menyedihkan dia kehilangan kesempatan terakhirnya berlaga di Piala Dunia," kata Rakitic.

Rakitic, yang akan memperkuat Kroasia di Piala Dunia, berharap bisa melihat Buffon tampil di sana. "Jika memungkinkan, aku ingin memberinya posisiku di tim nasional," ujarnya, seperti ditulis ESPN.

Buffon, 39 tahun, menanggapi Rakitic dengan canda. Ia merasa masih bisa bermain sebagai kiper. "Tapi mengisi posisimu sebagai pemain tengah untuk Kroasia rasanya bukan ide yang bagus," kata Buffon dalam akun Twitternya.

Simpati terus mengalir kepada Buffon setelah Italia ditahan imbang tanpa gol oleh Swedia dalam laga kedua playoff, Selasa dua pekan lalu. Swedia melenggang ke Rusia setelah mengantongi kemenangan 1-0 di kandang. Ini kegagalan pertama Italia dalam 60 tahun terakhir. Italia pernah gagal ke Piala Dunia 1958 di Swedia.

Tangis Buffon di lapangan Giuseppe Meazza, Milan, menjadi akhir pahit 20 tahun kariernya di Gli Azzurri-julukan Italia. Buffon adalah pemain yang paling sering membela Italia. Sejak debut pada 1997, ia sudah 175 kali bermain untuk Italia. "Ia adalah legenda, salah satu yang terbaik di dalam dan di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…