Dari Kampung Tirang Hingga Lembah Sumbawa
Edisi: 41/46 / Tanggal : 2017-12-10 / Halaman : 46 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,
TAHUN 2017, dunia perfilman kita boleh dibilang cukup membanggakan. Banyak film Indonesia yang meraih penghargaan di festival film internasional bergengsi dan mendapat apresiasi dari kritikus mancanegara.
Tahun ini juga sebuah film horor muncul begitu fenomenal: ditonton lebih dari 4 juta orang dan meruntuhkan pola klise selama ini dari film genre tersebut. Di samping itu, terdapat fenomena makin beraninya sineas muda membuat film-film anti-mainstream. Dengan cerita-cerita dari yang sangat realisââ¬âmemotret kehidupan apa adanyaââ¬âsampai yang surealis. Tempo punya tradisi memilih film terbaik beserta kategori pendukungnya setiap tahun sejak 2011. Untuk pertama kalinya, mulai tahun ini, kami mengangkat ajang pemilihan itu ke atas panggung malam penghargaan dengan nama Festival Film Tempo. Ini merupakan bentuk penghargaan kami kepada mereka yang telah mewarnai jagat perfilman Indonesia.
BERBAJU batik, bercelana cokelat, dan bertopi pet abu-abu tua, Slamet Ambari naik ke atas pentas untuk menerima penghargaan Festival Film Tempo di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin malam pekan lalu. Slamet, yang memerankan Jadag dalam film Turah, dinobatkan sebagai Aktor Pilihan Tempo 2017. "Ini beneran? Ya Allah, saya terima kasih kepada Mas Ifa dan Mas Wisnu," katanya. "Saya ini ikhlas dalam berakting. Tapi wis disediani, ya, tak terima, matur suwun (sudah disediakan, ya, saya terima, terima kasih)," ujar Slamet dengan logat ngapak khas bahasa Tegal seraya menerima piala dan piagam penghargaan.
Film Turah arahan sutradara Wicaksono Wisnu Legowo berkisah tentang realitas kemiskinan yang mencekik Kampung Tirang. Slamet, sebagai Jadag, secara mengesankan mampu memerankan sosok yang mengalami frustrasi. Karakternya keras dan meledak-ledak. Ia geram kepada juragan tanah penindas dan kemiskinan yang tak mau pergi dari kampungnya. Pria 53 tahun itu dapat menghidupkan karakter Jadag dengan total. Ia bisa mewakili watak orang Tegal pinggiran yang keras.
Pembaca, Tempo memiliki tradisi memilih film terbaik beserta kategori pendukung lainnya setiap tahun sejak 2011. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kami memilih film, sutradara, penulis skenario, aktor dan aktris, serta aktor dan aktris pendukung terbaik versi Tempo. Dan tahun ini kami menambahkan satu kategori lagi: pemain anak pilihan.
Sepanjang 2017, kami mengamati banyak pemain anak yang menonjol terlibat dalam film-film unggulan. Kami menganggap memasukkan aktor anak untuk bersaing dalam kategori yang sama dengan pemain dewasa sungguh tidak adil. Maka kami pun memutuskan membuat kategori tersendiri tahun ini.
Film yang kami pilih tak harus sudah diputar di bioskop komersial. Kami memilih semua film yang dirilis sepanjang Desember 2016-Oktober 2017, asalkan film itu telah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…