Kebahagiaan Itu ’maknyus’

Edisi: 41/46 / Tanggal : 2017-12-10 / Halaman : 122 / Rubrik : OBI / Penulis : Bambang Bujono, ,


BONDAN Winarno sebenarnya bukan sekadar "maknyus", kata yang tak sengaja ia serukan sehabis mencicipi masakan di warung atau rumah makan dalam acara Wisata Kuliner di sebuah stasiun televisi dan menjadi populer serta melekat pada namanya. Ia memiliki banyak "topi": penulis, juru foto, jurnalis, pengusaha, konsultan, dan politikus (profesi yang tak lama ia sandang karena gagal menjadi anggota lembaga legislatif dari Partai Gerindra pada 2014).

Orang kelahiran Surabaya, 29 April 1950, ini merupakan contoh bagaimana menjadi "kutu loncat" yang bermakna positif. Boleh dikata, dalam tiap profesi yang dijalaninya, ia sukses meski tak sampai ke puncak. Demikianlah memang Bondan Winarno, yang segera beralih pekerjaan begitu ia merasa tertarik pada lahan yang lain. Jebolan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ini memang terkesan selalu "mencari", tak gamang "mencoba" yang "lain". Dengan lain kalimat, ia tak ragu keluar dari zona aman.

Namun, betapapun beragam profesi Bondan, pada hemat saya, ia tak beranjak dari fundamen yang, sengaja atau tidak, ia pupuk sejak masih di sekolah: kemampuan menulis. Ia menulis kolom di berbagai media, menulis cerita pendek, dan menulis buku.

"Maknyus"-nya pun berawal dari tulisan di Kompas Cyber Media (KCM), yang kemudian dimuat juga di edisi minggu koran Suara Pembaruan karena ia diminta…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…