Vonis Kedua Malaikat Maut Berambut Pirang
Edisi: 42/46 / Tanggal : 2017-12-17 / Halaman : 84 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,
Ratusan orang bersorak di luar gedung Pengadilan Federal Buenos Aires, Argentina, Rabu dua pekan lalu. Beberapa dari mereka memegang poster besar berisi foto-foto terdakwa yang wajahnya sudah dicoret-coret. Lainnya mengusung spanduk bertulisan nama orang-orang hilang dan selarik pesan: áñBeri tahu kami tempat mereka beradaáñ. áñIni momen bersejarah,áñ kata Taty Almeida, aktivis Ibu-ibu Plaza de Mayo, kelompok ibu-ibu yang berkampanye untuk menemukan anak-anaknya yang hilang akibat kekejaman junta militer Jorge Rafael Videla.
Mereka menghadiri sidang putusan terhadap 29 pelaku kejahatan hak asasi manusia masa lalu selama Perang Kotor-sebutan untuk masa brutal kediktatoran militer pada 1976-1983. Kasus yang menjerat mereka ini berfokus pada kejahatan terhadap 789 korban yang sempat ditahan di Sekolah Mekanik Angkatan Laut Argentina (ESMA), yang diubah menjadi pusat penyiksaan rahasia.
Satu di antara terdakwa adalah mantan perwira Angkatan Laut yang juga perwira intelijen, Alfredo Ignacio Astiz. Pria yang dijuluki "Malaikat Maut Berambut Pirang" ini diganjar hukuman penjara seumur hidup, lebih berat dibanding terdakwa lain, yang dihukum 8-25 tahun penjara. Tuduhan terhadap Astiz dan kawan-kawannya adalah menculik, menyiksa, membunuh, dan menculik anak-anak.
Diperkirakan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…