Setelah Setya Masuk Penjara
Edisi: 43/46 / Tanggal : 2017-12-24 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Wayan Agus Purnomo, Hussein Abri Yusuf, Arkhelaus Wisnu
SETYA Novanto masuk penjara dengan meninggalkan jabatan mahapenting: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan Ketua Umum Golkar. Dan perebutan dua jabatan mentereng itu oleh kader-kadernya di Golkar dimulai dua pekan sebelum terdakwa korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik ini mulai diadili di muka hakim pada Kamis pekan lalu.
Perebutan itu sempat tegang dalam sebuah rapat pleno partai di markas Golkar, Jakarta Barat, pada Rabu pekan lalu. Ketegangan muncul ketika Aziz Syamsuddin membacakan isi sebuah surat yang belum ditandatangani Setya yang menunjuk koleganya sebagai Ketua DPR. "Ada nama lain yang telah ditunjuk menjadi Ketua DPR," kata Ketua Badan Anggaran DPR ini tanpa menyebut nama.
Aziz merasa ditelikung karena, menurut dia, seharusnya yang menggantikan Setya di jabatan tertinggi di Senayan itu adalah dia sendiri sesuai dengan keputusan Setya yang sah. "Sebut nama, sebut nama," teriak sebagian peserta rapat. "Saudara saya, Bambang Soesatyo," kata Aziz menyebut nama koleganya yang menjabat Ketua Komisi Hukum DPR.
Mendengar namanya disebut, Bambang beringsut dari tempat duduknya. "Mengapa nama saya dibawa-bawa?" ujarnya. Mendengar reaksi Bambang yang terlihat kurang senang, Aziz mencoba mencairkannya dengan menawari Bambang menjadi anggota tim suksesnya menuju kursi Ketua DPR dan Ketua Umum Golkar.
"Maaf, saya sudah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?