Rencana (gagal) Dunia Untuk Yerusalem

Edisi: 43/46 / Tanggal : 2017-12-24 / Halaman : 90 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,


KOTA Yerusalem dalam bahasa Ibrani dikenal sebagai Yerushalayim. Dalam Islam disebut Al-Quds. Kota yang menjadi tuan rumah bagi tiga tempat suci agama langit ini telah berpuluh-puluh tahun menjadi titik pemicu ketegangan global. Yerusalem kembali menjadi pusat kontroversi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Rabu dua pekan lalu, resmi mendeklarasikannya sebagai ibu kota Israel dan berencana memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke sana.

Langkah Trump ini tidak hanya dikecam Palestina, yang menginginkan Kota Yerusalem menjadi ibu kota masa depannya. Sejumlah negara Islam dan anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa punya sikap sama. Duta Besar Inggris, Prancis, Swedia, Jerman, dan Italia, dalam pernyataan bersama pada Jumat dua pekan lalu, menyebut kebijakan Trump itu "tidak sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan dan tidak membantu dalam prospek perdamaian di wilayah ini".

PBB dan Dewan Keamanan punya sikap jelas cukup lama soal Kota Yerusalem. Pada 1947, PBB mengadopsi rencana pemisahan dan merekomendasikan "pembentukan rezim internasional khusus di Kota Yerusalem, menjadikannya sebagai corpus separatum (badan terpisah) di bawah pemerintahan PBB". Rezim internasional ini akan berlaku untuk jangka waktu sepuluh tahun sampai ada referendum.

Status khusus tersebut disematkan karena aspek religius kota itu,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…