Breaking Bad Versi Tubagus Angke
Edisi: 44/46 / Tanggal : 2017-12-31 / Halaman : 92 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Syailendra Persada, Linda Trianita, Caesar Akbar
PENGGEREBEKAN diskotek MG International Club oleh Badan Narkotika Nasional pada Ahad dinihari pekan lalu seperti adegan di film laga. Dua puluhan petugas bersenjata laras panjang merangsek di bawah pendaran lampu warna-warni. Anjing pelacak menyalak, bersahut-sahutan dengan dentaman bas musik disko. Pengunjung berhamburan dikejar petugas BNN. Musik tak berhenti mengentak karena disc jockey ikut kabur tanpa sempat mematikannya.
Koordinator bagian keuangan MG, Syamsul Anwar, yang sedang makan di dekat meja resepsionis, mulanya berniat lari. "Tapi enggak jadi begitu melihat senjata," kata Syamsul kepada Tempo seusai pemeriksaan di kantor BNN di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Jumat pekan lalu. Adik ipar pemilik diskotek ini pasrah saat anggota BNN menggiringnya ke ruang utama yang bersebelahan dengan resepsionis untuk dites urine.
Dinihari itu, BNN pusat dan BNN DKI Jakarta mengerahkan 150-an personel ke diskotek di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta Barat, tersebut. Sejak tiga bulan lalu, BNN mencium tempat hiburan malam milik Agung Ashari alias Rudi itu mengedarkan narkotik jenis baru. "Ini sabu dalam bentuk cair," kata Kepala BNN DKI Jakarta Brigadir Jenderal Johny Pol Latupeirissa, Selasa pekan lalu.
Dua personel BNN yang sudah berbulan-bulan mengintai MG terus mengabarkan kondisi di dalam diskotek. Ingin meminimalkan perlawanan, tim penyergap baru masuk setelah mendapat informasi bahwa para pengunjung sudah mabuk berat akibat menenggak narkotik cair.
Sekitar pukul 02.00, tim tiba di lokasi. Begitu turun dari truk, mereka menyebar. Lima belas orang mengepung pintu belakang yang bersisian dengan perumahan di Jalan Wijaya. Sedangkan sisi yang bersebelahan dengan Jalan Perdana Kusuma diblokade 20 personel.
Dua petugas pengamanan MG tak berkutik oleh serbuan kilat ini. Sepuluh personel K-9 BNN masuk bersama anjing pelacak. Tugas tim ini mencari tempat penyimpanan sabu cair- belakangan diralat BNN menjadi amfetamin cair- di dalam diskotek. Gonggongan anjing jenis gembala Jerman itulah yang kemudian membuat pengunjung diskotek kocar-kacir. "Mereka yang lemas karena pengaruh obat mendadak bangun dan lari-lari," ujar Johny.
Tim K-9 dan 20-an personel BNN mengabaikan kegemparan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…