Kisruh Sogo

Edisi: 51/19 / Tanggal : 1990-02-17 / Halaman : 37 / Rubrik : EB / Penulis :

Kisruh Sogo Masalahnya tidak cuma franchise atau technical assistance. Sogo
mungkin menghendaki yang lain di luar fee 0,5%. Sarinah, Pasaraya, dan Hero
juga pernah menggunakan bantuan teknik dari Jepang.
; SOGO punya ulah, AP3I punya re-sah. Itulah yang terjadi di kalangan bisnis
eceran sejak tiga pekan berse-lang. AP3I (Asosiasi Pusat Pertokoan dan
Perbelanjaan Indonesia) melancarkan pro-tes kanan kiri, setelah mendengar
bahwa Sogo Department Store (SDS) -- yang adalah pendatang baru di sektor
bisnis eceran -- akan memproklamasikan dirinya di Plaza Indonesia, pusat
perbelanjaan paling mewah yang direncanakan mulai dibuka Maret depan.
; Tak ayal lagi, AP3I berusaha membendung Sogo dengan ter-obosan ke DPR,
Gubernur, BKPM, Menteri Perdagangan, Mendagri, Menaker, Menkeh, dan
Menkopolkam. Terakhir, ka-barnya, AP3I akan menghadap Wakil Presiden. Yang
dipertanya-kan oleh AP3I adalah struktur permodalan Sogo Lestari Indah (SLI),
perusahaan yang mengelo-la SDS. Mengapa? Tak lain kare-na SLI diisukan sebagai
PMA yang berpatungan dengan Sogo Department Store, satu perusaha-an eceran
terbesar di Jepang.
; Gugatan gencar itu akhirnya terbantah, karena ada bukti kon-gkret bahwa SLI
sepenuhnya di-miliki oleh Sjamsul Nursalim, pe-milik pabrik ban PT Gajah
Tunggal. Dan ini sesuai dengan akta pendiriannya. Di situ hanya ter-cantum
nama suami-istri Sjamsul Nursalim, dan empat nama peng-usaha lokal lainnya.
Jadi, di atas kertas, SLI itu PMDN murni.
; Selepas itu, SLI diteropong dari soal perizinan. Ini bertitik-tolak dari
keterangan seorang pejabat di DPR yang antara lain me-nyebutkan bahwa izin
buat SLI adalah untuk usaha pariwisata. Padahal, ruang seluas 18.000 me-ter…

Keywords: -

---

Foto Terkait