Pt Inco -- Pembangunan Indonesia ...

Edisi: 04/20 / Tanggal : 1990-03-24 / Halaman : I- / Rubrik : PWR / Penulis :


Pembangunan Pertambangan Secara Besar-Besaran Dalam Rangka Kerja
Sama Internasional

; Jauh di tengah-tengah belantara pengunungan di suatu daerah
terpencil di Sulawesi, kita temukan suatu keajaiban buatan
manusia. Bagaikan terukir pada permukaan bumi, kompleks
pertambangan PT. Inco telah mengatasi pelbagai rintangan alam
dan teknis untuk kini berdiri megah sebagai usaha pertambangan
nikel terbesar keempat di dunia.

; Semenjak awalnya, fasilitas pertambangan ini merupakan contoh
kerjasama yang terbaik antara sebuah bisnis internasional dengan
Indonesia. Inco Limited, perusahaan tambang raksasa dari Kanada,
adalah salah satu dari sejumlah perusahaan pertambangan yang
memasukkan tender atas invitasi Pemerintah Indonesia dalam tahun
1967 untuk eksplorasi dan pengembangan tambang nikel laterit di
Pulau Sulawesi.

; Berkat reputasi internasional serta keahlian teknis yang
dimilikinya, maka pada bukan Januari 1968 Inco Limited terpilih
untuk mengadakan negosiasi kontrak karya dengan Pemerintah
Indonesia. Setelah penandatanganan kontrak tersebut, yang
termasuk pertama dari jenis kontrak seperti ini, pihak Indonesia
dalam bentuk badan hukum PT International Nickel
Indonesia (PT. Inco) segera memulai kegiatan eksplorasi atas
areal seluas 6,6 juta hektar yang dicantumkan dalam kontrak.

; Setelah beberapa tahun melakukan eksplorasi intensif di daerah
perbukitan bagian timur Sulawesi Tengah, para ahli geologi PT.
Inco dalam tahun 1973 menyimpulkan bahwa daerah tertentu di
dekat Soroako mempunyai kandungan nikel yang memungkinkan untuk
mendirikan sebuah tambang nike yang besar. Analisis pertama dari
sampel-sampel bijih nikel yang diambil memberi proyeksi masa
depan yang cerah bagi lokasi tambang tersebut, yakni kapasitas
sebanyak 15.000 metrik ton per tahun selama 30 tahun.
Pembangunan dimulai pada tahun 1973 termasuk pemasangan sebuah
pipa pembakaran tunggal (single furnace line). Namun dalam
jangka waktu setahun saja, telah ditambahkan 2 pipa pembakaran
lagi, menjadikan usaha ini salah satu kompleks penghasil nikel
yang terbesar di dunia.

; Sarana Penunjang

; Setelah terbukti bahwa kwalitas bijih nikel tergolong baik dan
prospek yang panjang cukup menggembirakan, Inco kemudian
menghadapi tantangan yang jauh lebih besar lagi, yaitu untuk
membangun sebuah kompleks industri total, lengkap dengan
sarana-sarana penunjangnya.

; Pembangunan jaringan pipa, jalan, lapangan udara, sekolah, rumah
sakit, layanan kemasyarakatan serta perumahan untuk hampir 4000
karyawan dan keluarga mereka menjadi tanggung jawab dari Inco
dan harus sudah ada sebelum operasi penambangan dapat dimulai

; Secara total, pembangunan proyek raksasa ini menelan m~odal
investasi lebih dari US$ 1 milyar dan waktu 10 tahun. Hasilnya
memang dapat dibanggakan. Sebab, ketika pada akhirnya fasilitas
pertambangan ini siap dibuka pada tahun 1978, Inco telah
berhasil mengubah sebagian dari hutan belantara Sulawesi itu
menjadi salah satu komunitas kecil paling modern di Asia
Tenggara.

; Fasilitas yang tersedia di Soroako antara lain sebuah rumah
sakit berkapasitas 32 tempat tidur, klinik kesehatan, sarana
pendidikan dari TK sampai SMA, mesjid, pura ~Hindu Bali dan
gereja sebagai tempat-tempat beribadah.

; Para karyawan Inco dan ~masyarakat setempat lainnya juga
memperoleh air bersih dari instalasi air minum, dan menggunakan
sistem pembuangan yang modern. Tak ketinggalan adalah
fasilitas-fasilitas olahraga dan rekreasi yang memadai.

; Pembangkit Listrik Tenaga Air

; Semua sarana dan fasilitas di lokasi pertambangan tersebut
membutuhkan tenaga listrik dalam jumlah besar, yang mana
merupakan sumber daya yang langka dan mahal di tengah-tengah
hutan belantara yang terpencil pula.

; Nikel laterit, yaitu jenis nikel yang ditambang oleh PT. Inco
ini, terdapat dalam timbunan di lapisan atas bumi, berbeda
dengan nikel sulfid yang harus digali dari dalam bumi. Oleh
karena itu, operasi penambangan di Soroako menggunakan
teknologi-teknologi yang berbeda sekali dari teknologi yang
dipakai pada tambang-tambang yang dalam .

; Para insinyur Inco yang sejak awal su~dah menunjukkan pendekatan
yang fleksibel terhadap pemecahan problem-problem, memasang
instalasi listrik tenaga air untuk memenuhi kebutuhan energi
yang besar yang diperlukan dalam proses pengolahan bijih
laterit. Dengan satu kali mengeluarkan biaya besar, kini Inco
memiliki 165 megawatt tenaga listrik yang dapat diandalkan dan
jaun lebih murah daripada menggunakan generator-generator
minyak.

; Sarana pembangkit listrik ini, yang merentangi Sungai Larona
kira-kira 30 kilometer dari lokasi, tambang, dimulai pembangunan
Ilya pada tahun 1975 dan secara resmi selesai 3 tahun kemudian.
Proyek ini merupakan satu lagi contoh kerjasama antara
Pemerintah dengan industri swasta, oleh karena sebanyak 5
megawatt tenaga listrik tersebut diberikan kepada Pemerintah
untuk dijual pada konsumen-konsumen setempat.

; Pembangunan fasilitas pembangkit listrik ini dapat dikatakan
merupakan suatu prestasi tersendiri di bidang konstruksi.
Pertama-tama dibuat bendungan melintangi Sungai Larona sekitar 8
kilometer di hilir danau Towuti. Kemudian sebuah saluran beton
sepanjang 7 kilometer negeri.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
MELANGKAH MAJU dengan KESUNGGUHAN HATI
1994-03-12

Ekspor anak perusahaan surya dumai group ini sudah menjangkau ke 27 negara. pertumbuhan penjualan dan…

Y
Yang dibutuhkan pelaku bisnis: Color Pages Indonesia
1994-03-26

Segera terbit color pages indonesia. katalog tentang building materials dan equipments, dengan informasi yang lengkap…

B
BIARKAN KAMI MENYELESAIKAN MASALAH ANDA
1994-01-29

Biro administrasi efek (bae) pertama di indonesia. memberikan jasa layanan bagi perusahaan yang akan dan…