Sepanas Tifus Atau Malaria
Edisi: 05/20 / Tanggal : 1990-03-31 / Halaman : 16 / Rubrik : NAS / Penulis :
MALAM itu ratusan hadirin memadati Wisma PHI di Desa Pangkalan Mansyur, tak jauh
dari Bandar Udara Polonia, Medan. Tapi sampai pukul 19.30, Jumat pekan lalu, acara
belum juga dimulai. Hadirin mulai waswas. Soalnya, para pejabat, pimpinan
parpol dan Golkar, dan tokoh ormas pemuda tampak keluar ruang pertemuan,
pulang. Utusan dan peninjau Musyawarah Wilayah (Musywil), mewakili 16 daerah
tingkat II -- cabang Nias tak hadir -- menunggu dengan cemas.
; Sekitar pukul 24.00, barulah ketua panitia Jamaluddin Batubara mengumumkan,
Musywil ditunda, "untuk waktu yang tak ditentukan." Pasalnya, "Penyusunan
pengurus baru belum rampung," katanya. Seluruh hadirin pun angkat pantat
sembari mengumpat.
; Maka, Musywil yang ditetapkan mulai 21-23 Maret 1990 itu bubar tanpa hasil.
Jangankan produk biasa dalam kerapatan seperti ini -- misalnya program kerja
dan rekomendasi politik -- Musywil malah belum sempat membahas
pertanggungjawaban pengurus lama. Maka, bersuaralah Kasim Inas, Ketua DPW PPP
Sum-Ut yang lama, "Musywil ini gagal total, dan kepengurusan lama tetap
berfungsi seperti semula."
; Kegagalan macam ini terjadi pula dalam Musywil PPP Daerah Istimewa
Yogyakarta,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?