Ia Meninggalkan Kita, Meninggalkan Bahasa
Edisi: 14/24 / Tanggal : 1994-06-04 / Halaman : 79 / Rubrik : OBI / Penulis : ALI, LUKMAN
MAS, kenapa bahasa Indonesia para sarjana banyak yang tak betul?" tanya Slamet Djabarudi kepada saya dalam sebuah seminar beberapa waktu yang lalu.
Saya menjawabnya dengan senyum, karena memang ada benarnya yang ditanyakannya itu. Kesarjanaan dalam bidang bahasa secara formal belum tentu menjamin kebolehan seseorang berbahasa dengan baik dan benar.
Slamet tampaknya peka sekali melihat kesalahan-kesalahan bahasa. Ia ikut berusaha mengatasinya melalui redaksi media massa (karena ia wartawan) dan ceramah-ceramah dalam berbagai kesempatan, juga lewat Lembaga Pers Dr. Sutomo (karena ia dosen bahasa di sini).
Slamet terutama menulis persoalan bahasa di TEMPO. Masalah yang dikemukakannya praktis dan penyajiannya populer. Disentuhnya pemakaian kata dan istilah atau nama asing, kata-kata bahasa daerah, tata bahasa,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…