Keresahan Di Tengah Hutan Beton

Edisi: 09/20 / Tanggal : 1990-04-28 / Halaman : 43 / Rubrik : SEL / Penulis :


"TAK ada lagi yang berbicara tentara kesetiaan," kata seorang
pemilik perusahaan konstruksi. "Di masa seperti ini semua
orang memikirkan dirinya sendiri."

; Hong Kong, artinya Pelabuhan Wangi, kini lebih tepat disebut
pelabuhan yang resah. Tujuh tahun lagi pulau koloni Inggris
itu akan kembali ke tangan Pemerintah RRC. Dan itu, siapa pun
tahu, tak cuma soal ganti bos. Sejak tahun lalu, tepatnya
sejak terjadi penumpasan demonstrasi prodemokrasi di Beijing,
4 Juni, arus imgrasi dari Hong Kong ke, antara lain, Kanada,
AS, Australia, Inggris terus naik.

; Benar, sejak 1984, ketika Inggris setuju menyerahkan kembali
Hong Kong kepada Cina pada 1997, arus imigrasi dari koloni
yang lebih dari 95% warganya keturunan Cina itu, mulai tampak.
Sejak itu rata-rata tiap tahun 20.000 warga Hong Kong eksodus
ke negeri lain. Tahun lalu, angka itu sudah terlampaui, dan
berdasarkan permintaan visa dan lain-lain, tahun ini diduga
lebih dari 50.000 orang Hong Kong akan pindah negeri.

; Yang menimbulkan suasana resah, kepindahan itu bukanlah
kepindahan damai. Ada yang, pindah secara tiba-tiba, tanpa
memberi tahu sanak keluarga. Seorang dokter di sebuah rumah
sakit pemerintah suatu hari tiba-tiba menyadari bahwa
beberapa pasiennya yang sudah lanjut usia tak pemah lagi
ditengok oleh keluarganya. Dokter itu kemudian tahu, keluarga
si pasien sudah hidup di luar negeri. Kenyataan ini sungguh
menyakitkan bagi para orangtua. Ini pelanggaran adat yang luar
biasa bagi tradisi Cina: orangorang muda tak lagi peduli pada
nasib orangtua mereka.

; Tapi pecahnya keluarga, karena sebagian begitu cemas terhadap
masa depan dan ingin segera pindah, sementara ada anggota
keluarga yang karena suatu sebab masih harus tinggal di Hong
Kong, sungguh menyedihkan.

; Tujuh tahun mungkin bukan waktu yang lama, tapi berpisah
selama itu dengan anak-istri memang bisa bikin senewen. Inilah
dampak "program astronaut" yang dijalankan oleh sejumlah
perusahaan besar. Menyadari tak tercegahnya arus imigrasi
kini, sejumlah perusahaan berupaya menahan para eksekutifnya
yang hendak mengundurkan diri karena mau meninggalkan Hong
Kong. Caranya, si eksekutif itu bersama keluarganya dicarikan
tempat tinggal komplet dengan pergantian kewarganegaraan dan
fasilitas macam-macam di luar Hong Kong. Syaratnya, si
eksekutif sendiri harus terbang kembali ke Hong kong dan
bekerja seperti biasanya sampai 1997.

; "Mula-mula kukira menjalani program ini mudah saja," kata
seorang "astronaut" yang beberapa bulan belakangan mondar
-mandir Hong Kong -- Toronto untuk bertemu dengan keluarganya
dan kemudian balik lagi ke tempat kerja.

; Harga yang harus dibayar oleh perusahaan yang mencoba mencegah
eksekutifnya keluar itu cukup besar. Biaya memindahkan
keluarga dan melengkapi fasilitasnya makan ongkos antara US$
150.000 dan US$ 200.000. Belum lagi tuntutan si eksekutif
setelah memegang paspor asing: minta diperlakukan sebagaimana
eksekutif luar negeri yang bekerja di Hong Kong -- gaji yang
lebih tinggi dan fasilitas yang lebih macam-macam.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…