Menghapus Malu Dengan Celurit
Edisi: 09/20 / Tanggal : 1990-04-28 / Halaman : 89 / Rubrik : KRI / Penulis :
KOMPLEKS pelacuran di Jalan Gubeng Masjid, Surabaya, Kamis malam dua pekan lalu, geger. Seorang penjual minuman keras di kawasan hitam ini, Nyonya Gimah, dan kekasihnya, Amat, dibacok berulang kali hingga mati. Pelakunya tak lain keponakan suaminya sendiri. "Saya membunuh dia karena membuat malu keluarga," kata Salamah (lelaki) kepada TEMPO.
Percintaan Gimah dengan seorang lelaki gendakannya, Amat, yang membuat soal. Malam itu, seperti biasanya, Gimah, 35 tahun, menggelar dagangan rokok dan minuman kerasnya di kawasan pelacuran kelas bawah di kompleks Stasiun Gubeng, Surabaya. Sekitar pukul 24.00 wanita berkulit putih dan hidung mancung ini didatangi gendakan Amat, 30 tahun, pria yang telah beristri dan…
Keywords: Surabaya, Pembunuhan, Zed Abidien, Gimah, Giman, Amat, Salamah, Saidi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…