Membunuh Nyamuk Dengan Peradilan...

Edisi: 11/20 / Tanggal : 1990-05-12 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis :


JAKARTA bagaikan berubah wajah. Tak ada lagi pedagang asongan yang turun ke jalan
-jalan. Juga pengamen, pengemis, penjual koran. Mereka seperti lenyap begitu saja,
setidaknya Senin pekan ini, tatkala operasi yustisi yang merupakan bagian dari
operasi Esok Penuh Harapan (OEPH) menginjak hari pertama.

; Tentu ada yang bandel. Dan ganjaran untuk yang bandel bisa dilihat di
kantor-kantor Polres di lima wilayah. Di Polres Jakarta Pusat, misalnya, ada
Gunawan Suparno, 30 tahun. Ia duduk takut-takut di bangku yang disediakan.
Berkemeja lusuh, lelaki ini memandangi hakim di depannya dengan tatapan
kosong. Suparno, yang ditangkap sedang mengasong, saat itu diadili oleh hakim
tunggal I Gusti Made Lingga dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Di ruang
Polres yang disulap sebagai ruang sidang peradilan kilat ini, ada Jaksa Cok
Gede Anom. Ada juga Panitera Mujahid. Bahkan, disediakan seorang pembela untuk
Suparno, yaitu M. Siringo-ringo dari Kantor Pengacara Mochtar Pakpahan.

; Disaksikan sekitar 20 temannya, Suparno dituduh menjajakan koran di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?