Gagasan Membangun Israel Besar
Edisi: 11/20 / Tanggal : 1990-05-12 / Halaman : 64 / Rubrik : SEL / Penulis :
TAK ada penerbangan reguler Moskow-Tel Aviv. Namun, Januari lalu,
pesawat maskapai Israel El Al meluncur dari Moskow -- membawa 125 orang Yahudi
Uni Soviet yang hendak berimigrasi ke Israel. Bagi Israel, penerbangan itu
diharap menjadi perintis bagi pesawat-pesawat berikutnya yang akan mengangkut
para imigran itu.
; Sepintas kejadian itu hanya merupakan imigrasi biasa. Serupa dengan kaburnya
para warga Hong Kong menjelang koloni Inggris tersebut diserahkan pada
Beijing. Namun, banyak gejala yang mengisyaratkan, itu lebih dari sekadar
imigrasi biasa. Israel begitu menggebu Amerika Serikat pun ikut campur
bahkan mereka -- Israel dan AS -- membicarakannya secara khusus dengan Uni
Soviet. Hal itu memaksa banyak pihak mencurigai Israel punya maksud tertentu
yang bukan semata "solidaritas Yahudi". Setidaknya-tidaknya dalam pandangan
Arab.
; Bisa jadi prasangka itu benar. Pernyataan Perdana Menteri Yitzhak Shamir --
yang sewaktu muda menjadi komandan front Yahudi militan -- menyulut
kekhawatiran itu. Dalam sebuah kesempatan, Shamir mengemukakan gagasannya
untuk membangun "Israel Besar" yang solid dan tangguh. Caranya, antara lain
dengan menampung para imigran Yahudi Uni Soviet di Israel.
; Gagasan Shamir ini ternyata menimbulkan akibat yang sangat luas. Bukan cuma
soal teknis pengangkutan imigran atau menyangkut masalah sosial mereka,
setibanya di Israel, melainkan juga menyangkut masa depan perdamaian di
belahan bumi tadi. Terutama bagi orang-orang Palestina yang hingga kini masih
tertindas, dan diperam di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Maka, protes pun
berdatangan dari dunia Arab.
; Mereka yakin, Israel sengaja mendatangkan imigran itu untuk ditempatkan di
"daerah pendudukan" -- Tepi Barat dan Jalur Gaza -- yang menjadi pusat
permukiman orang-orang Arab. Dengan cara begitu, Israel akan mempersulit
Palestina menuntut wilayah tersebut. Dan terwujudlah sebuah "Israel Besar"
yang terus melindas bangsa Palestina.
; Shamir bukan tanpa argumen. Apa yang terjadi di Uni Soviet dipakainya alasan
untuk mendorong eksodus kaum Yahudi di sana. Nasionalisme bangsa-bangsa di Uni
Soviet sedikit banyak memang memojokkan kaum Yahudi. Di Moskow dan Leningrad,
menurut The Jerusalem Post, sentimen "anti-Semit" ditiup oleh gerakan
nasionalis Rusia, Pamyat. Kabarnya, mereka mengancam hendak pogroms para
penduduk Yahudi di dua kota itu jika mereka tak kabur sebelum tanggal…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…