Keturunan Cina Yang Kere
Edisi: 21/20 / Tanggal : 1990-07-21 / Halaman : 29 / Rubrik : NAS / Penulis :
TAK banyak orang membayangkan, seorang keturunan Cina hidup paspasan, sebagai
petani miskin, kuli kebun, atau pemilik warung kecil. Apalagi sebagai tukang
parkir, meski dulunya pernah ikut berjuang melawan penjajah Belanda. Keturunan
Cina telah tenggelam dalam anggapan bahwa mereka itu mesti makmur dan kaya.
Penyamarataan yang tak sepenuhnya benar.
; Pada awalnya ada keturunan Cina yang datang ke Indonesia sebagai buruh, bukan
pedagang. Rusman Nasution, dalam skripsinya "Perkembangan Agama Islam di
Lingkungan Masyarakat Cina di Medan", menulis bahwa kedatangan warga Cina
pertama kali ke Sumatera Utara justru sebagai buruh kebun pada awal abad
ke-19. Saat itu Jakobus Nienhuys, seorang Belanda, membuka perkebunan tembakau
di Titipapan di sebelah utara Sungai Deli. Karena tenaga kerja ternyata sulit,
terpaksa Nienhuys mendatangkan 88 orang Cina dari Penang, Malaysia. Mungkin
angka 88 itu hoki buat orang Cina, perkebunan itu pun sukses. Maka, gelombang
TKC alias tenaga kerja Cina itu makin deras.
; Meledaknya kebutuhan ini mengakibatkan impor tak cuma diambil dari
Semenanjung Melayu. Para tenaga kerja kemudian didatangkan pula dari tanah
leluhurnya Daratan Cina. Muncul pula calo pengerah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?