Di Balik Boneka Dari Eropa

Edisi: 15/24 / Tanggal : 1994-06-11 / Halaman : 68 / Rubrik : TER / Penulis : BBU


ADA opera Mozart, ada dongeng La Fontaine, juga cerita Gatotkaca. Apa yang menyatukan mereka dalam "Pekan Wayang Indonesia Eropa" pekan lalu mungkin sebuah pandangan, bahwa boneka dan wayang bisa disatuartikan dalam kata puppet. Tapi betapa meleset. Menonton aneka pertunjukan itu (di Jakarta di Taman Ismail Marzuki dan di Bandung di Akademi Seni Tari Indonesia atau ASTI) kita akan tahu: ada yang amat berbeda pada keduanya.

Pelbagai teater boneka dari Eropa terkesan tak teramat jauh dari dunia bocah -- meskipun tak terpaku di sana. Seperti kata Anton Bachleitner, pemimpin rombongan Teater Marionet Dusseldorf, kepada TEMPO, selama ratusan tahun teater boneka di Eropa biasa dilakukan di jalan-jalan, terutama untuk anak-anak. Tapi setelah Perang Dunia Kedua, orang cenderung menggunakannya untuk kisah dewasa. Tak berarti penonton praremaja ditinggalkan. Ad van Iersel, yang berumur 44 tahun, yang membawakan lakon Waterwiel (Roda Air) dari Negeri Belanda, misalnya,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…