Dukungan Buat Brp
Edisi: 23/20 / Tanggal : 1990-08-04 / Halaman : 93 / Rubrik : EB / Penulis :
NASIB cengkeh masih tidak menentu, gara-gara silang pendapat antara PT Bina
Reksa Perdana (BRP) dan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri)
mengenai tata niaga komoditi itu belum mencapai titik temu. Sementara itu,
Pemerintah juga belum memutuskan bagaimana sebaiknya tata niaga bahan baku
baindustri kretek tersebut. Satu-satunya isyarat tentang pengaturan komoditi
itu baru berupa imbauan Presiden Soeharto, agar pabrik rokok tidak menimbun
cengkeh untuk kebutuhan produksi lebih dari setahun.
; Gappri tidak keberatan dengan imbauan Kepala Negara itu, asalkan badan usaha
milik negara (BUMN) PT Kerta Niaga yang masih diandalkan pabrik-pabrik kretek
sebagai penyangga harga, bersedia mengeluarkan stok cengkeh mereka yang
kabarkan berjumlah 22.000 ton. Permintaan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…