Sebongkah Kemewahan Di Tengah ...
Edisi: 29/20 / Tanggal : 1990-09-15 / Halaman : 69 / Rubrik : LN / Penulis :
Sebongkah Kemewahan di Tengah Jam Malam
; Di Phnom Penh, jejak zaman Ladang Pembantaian tak lagi tersisa. Berikut
laporan koresponden TEMPO Yuli Ismartono, yang berkunjung ke sana Juli lalu.
; DI Phnom Penh sekarang musim hujan. Suatu sore, ketika turun gerimis,
terdengar bunyi rentetan tembakan. Penjaga Hotel Monorom, tempat saya tinggal,
langsung keluar pintu depan, sambil menarik pistolnya. Ia lalu menembak
langit: dorr, dorr, dorr. Melihat saya kaget, ia ketawa. "Jangan takut. Ini
kebiasaan orang Kamboja menolak hujan," katanya.
; Itulah ironi. Sementara jadi pembicaraan di warung-warung dan hotel-hotel
bahwa tentara Kamboja sering kekurangan senjata dan amunisi, orang gampang
saja memiliki ala-t pembunuh itu dan memboroskan peluru. "Phnom Penh kota
koboi," kata seorang pemilik toko. Larangan memiliki senjata api di ne-geri
yang sedang berperang saudara itu memang tak ada. Dan senjata mudah dibeli. Di
Hotel Cambodiana, di meja penerangan dipasang tulisan (dalam bahasa In-ggri-s
dan Kamboja): "Titipkanlah senjata -Anda di sini sebelum ma-suk ke dalam."
Ironi itu melekat pula pada peraturan. Jam malam untuk menjamin keamanan
sering dilanggar. "Mudah, kok, melewati blokade-blokade keamanan," tutur
seorang Kamboja yang mengajak makan malam hingga melebihi batas waktu pukul…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…