Mafia Di Pengadilan
Edisi: 06/24 / Tanggal : 1994-04-09 / Halaman : 30 / Rubrik : KL / Penulis : RAHARJO, SACIPTO
SALAH satu kelemahan mencolok dalam pengajaran di fakultas hukum adalah diabaikannya perhatian terhadap 'patologi hukum'. Ini sangat berbeda dengan kurikulum di fakultas kedokteran, yang tak hanya membicarakan anatomi fisiologi, tetapi juga anatomi patologi. Sebagai akibatnya, para dokter lebih siap untuk menghadapi berbagai ragam kemungkinan yang bisa terjadi terhadap tubuh manusia. Sebaliknya, dari masuk sampai tamat, mahasiswa hukum hanya tahu tentang anatomi "hukum yang sehat". Pengadilan, legislatif, keadvokatan, dan lain-lain cuma dibicarakan dalam statusnya yang "sehat", atau disebut juga status 'Sollen'.
Syahdan, dalam benak orang-orang hukum yang dididik dengan kurikulum "hukum yang sehat" semata itu, pengadilan sering diunggulkan sebagai "benteng terakhir keadilan". Sebagai suatu idealisasi maka kualifikasi itu sah-sah saja, karena hukum juga mempunyai fungsi simbolik. Tetapi terlalu jauh bermain-main dengan kualifikasi tentu akan menyesatkan. Apalagi kalau kita berpendapat bahwa pengadilan itu tak bisa lain kecuali menjadi benteng seperti itu.
Optik sosiologis membumikan pengadilan dengan mengakui bahwa pengadilan itu tidaklah berbeda…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…