Menangkal Momok Inflasi
Edisi: 35/20 / Tanggal : 1990-10-27 / Halaman : 89 / Rubrik : EB / Penulis :
PADA suatu hari, di ruang kerja seorang manajer bank, telepon berdering.
"Halo, saya punya Rp 500 juta untuk deposito tiga bulan. Anda mau kasih
bunga berapa?" begitu bunyi suara di ujung sana.
; Sang manajer tertegun dan benaknya cepat menghitung. Segera ia memutuskan
sebuah angka yang "paling layak". Dan angka itu rupanya cocok. Si penelepon
pun terjaring sebagai nasabahnya. Hanya saja, manajer itu tak mau berterus
terang soal tingkat bunga yang ditawarkannya. "Pokoknya, 1-2% di atas bunga
deposito yang berlaku di pasaran," ujarnya.
; Perang bunga. Itulah yang sedang terjadi saat ini. Bunga yang ditawarkan
rata-rata jatuh pada angka 20%. Bank Anrico malah memasang bunga deposito 21%
sampai 22,25%. Selain itu, semua bank bersaing ketat menarik penabung dengan
iming-iming hadiah. Setahun lalu, cuma ada hadiah dari Kesra dan Tahapan.
Kini, dari berbagai penjuru. Misalnya Tabungan Si Jempol (Bank Bali), di
samping memberi hadiah yang diundi juga ada hadiah langsung. Lalu Danamas dari
Bank Surya, Harapan Plus oleh tiga bank -- di antaranya BHS Bank -- dan
Central Save oleh BCA.
; Masalahnya, siapa yang berani pasang bunga tinggi, dialah yang mendapat
nasabah. "Bagaimanapun, kami harus menjaga likuiditas kami sebaik mungkin,"
kata Laksamana Sukardi, salah seorang eksekutif Lippobank. Apalagi Menteri
Keuangan Sumarlin -- di depan DPR dua pekan lalu -- mengingatkan bahwa
pengetatan kredit likuiditas bisa berlanjut sampai tahun 1992. Jadi,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…