Surat Merah Jambon Untuk Rendra
Edisi: 38/20 / Tanggal : 1990-11-17 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis :
DALAM sajak terbaru Sutardji Calzoum Bachri, Jangan Larang Burung Bernyanyi,
ada bait yang menyenandung: "... kalau mulut merak kau sumpal/ia akan menyanyi
dengan keindahan bulu-bulunya...." Puisi ini dibacakannya ketika penutupan
Pesta Seni HUT ke-22 Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Sabtu
pekan lalu.
; "Saya terharu, dan merasakan sajak itu sedang membela saya," kata Rendra
kepada TEMPO. Ia menonton acara tersebut, setelah dua hari membatalkan membaca
sajaknya sendiri di TIM. Si Burung Merak protes karena dua dari delapan
sajaknya yang akan dibawakan pada Kamis dan Jumat pekan lalu itu dilarang
polisi.
; Ketika sudah pukul delapan malam, Kamis itu, calon penonton Rendra yang masih
antre di muka loket mulai gerah. Mereka berspekulasi dan mempertanyakan yang
terjadi mengingat memang tidak ada tanda-tanda pertunjukan akan berlangsung.
Barulah 20 menit kemudian muncul pengumuman yang ditulis Rendra dengan spidol
merah: acara dibatalkan karena sajak Demi Orang-Orang Rangkasbitung dan Doa
Seorang Pemuda Rangkasbitung tak boleh dibacanya. Larangan tersebut bagi
Rendra…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?