Cabut..., Bajaj Pasti Berlalu
Edisi: 41/20 / Tanggal : 1990-12-08 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis :
"MARI kita cabut ...," teriak Nyono, seorang sopir bajaj, Kamis pekan lalu.
Di depannya, berdesakan ribuan rekan seprofesinya. Dengan gegap-gempita dan
bersemangat, para pengemudi bajaj itu berteriak-teriak meninggalkan Jalan
Merdeka Selatan, di depan Balai Kota. Dalam waktu beberapa menit, kerumunan
pun bubar.
; Di jalan-jalan yang dilewati, para pengemudi bajaj melaksanakan kata "cabut"
tadi. Mereka benar-benar mencabuti rambu-rambu larangan bagi bajaj melintasi
jalan protokol dan ekonomi. Padahal, kata-kata "cabut" yang diserukan Nyono
maksudnya adalah "pergi meninggalkan depan Balai Kota."
; Emosi para sopir bajaj belakangan suka meledak-ledak. Dalam seminggu ini
saja, dua kali mereka unjuk rasa. Selasa pekan lalu, seusai acara penyuluhan
bajaj, sekitar 300 pengemudi mengamuk justru setelah mendapat penerangan.
Keputusan Pemerintah DKI, agar sejak 3 Desember bajaj cuma bergerak di daerah
permukiman dan tak lalu-lalang di jalan utama dan ekonomi, mereka anggap
menciutkan lahan rezeki mereka. Para pengemudi bajaj menuntut agar penghapusan
bajaj di jalanan itu dilaksanakan setelah Pemilu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?