Kalau Bisa, Saya Mundur
Edisi: 42/20 / Tanggal : 1990-12-15 / Halaman : 31 / Rubrik : LAPUT / Penulis :
PENAMPILANNYA masih tetap sederhana. Langgam bicaranya perlahan. Namun, kalimat-kalimat yang meluncur dari mulutnya terdengar jelas dan tegas - kadang diselipi humor. Begitulah sosok A.R. Fakhruddin Ketua PP Muhammadiyah ~sejak 1969. Ketika dijumpai Siti Nurbaiti dari TEMPO, ia hanya mengenakan sarung warna merah hati dan haju putih yang biasa digunakan untuk salat. Di tengah kesibukannya menghadapi muktamar, ia toh masih mau meluangkan waktunya untuk sebuah wawancara khusus. Berikut petikannya:
Tentang pencalonannya kembali?
Begini. Dulu saya sudah minta, kalau bisa, saya mundur. Tapi, pimpinan-pimpinan Muhammadiyah wilayah dan provinsi masih minta agar saya jangan mundur. Baik kalau begitu, ya sudah, saya mundur tapi dari ketua saja. Tapi, sebagai anggota, boleh. Apalagi kalau nanti Allah menakdirkan kesehatan saya kembali baik. Insya Allah saya tetap, tapi sebagai anggota.
Tentang pencalonan tokoh muda sebagai Ketua PP Muhammadiyah.
Setuju saja. Cuma yang memilih ketua kan Muktamar. Yang muda sekali, dan belum pernah bekerja untuk Muhammadiyah, tentu…
Keywords: Muhammadiyah, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…