Asal Ditampung, Asal Lulus

Edisi: 44/20 / Tanggal : 1990-12-29 / Halaman : 90 / Rubrik : WAW / Penulis :

ANDI Hakim Nasoetion dikenal sebagai salah satu tokoh pendidik. Guru besar
IPB Bogor ini yang merintis lahirnya sistem penerimaan mahasiswa tanpa tes,
yang dikenal dengan Proyek Perintis II. Semula sistem itu mendapat kritik.
Tapi, ahli statistika ini jalan terus dengan idenya. Toh, akhirnya sistem itu
diterapkan secara nasional dengan istilah Penelusuran Minat Dan Kemampuan
(PMDK).

; Kini bekas Rektor IPB ini juga masih aktif sebagai ketua dewan juri Lomba
Karya Ilmiah Remaja, yang diadakan tiap tahun baik di Departemen P dan K
maupun LIPI. Ayah tiga anak ini sekarang menginjak usia 58 tahun. Kegemaran
jogging membuat tubuhnya tampak masih segar. Kini, di rumahnya, di Perumahan
Bogor Baru, Bogor, Andi sedang menyelesaikan empat buku. Salah satunya,
tentang statistik dan genetika. Doktor lulusan North Carolina State
University, AS, menjawab beberapa pertanyaan wartawan TEMPO, A. Margana dan
Gatot Triyanto, tentang berbagai masalah pendidikan. Berikut petikannya:

; Bagaimana analisa Anda tentang dunia pendidikan Indonesia?

; Sekarang ini, tampaknya, tekanan hanya memperbanyak lulusan dan kualitas
diabaikan. Maka, tak mengherankan bila daya serap siswa terhadap pelajaran
yang diajarkan oleh guru mereka hanya 35%. Apakah itu kesalahan anak-anaknya
atau sistemnya? Mungkin yang membikin kurikulum itu mimpi bahwa pelajaran bisa
diterima oleh semua anak di seluruh Indonesia.

; Itu semua tak lepas dari sejarah. Zaman Belanda dulu, anak-anak memang
dibatasi untuk mengecap pendidikan. Di Belanda saja, pendidikan juga bukan
untuk semua orang. Tak semua orang bisa masuk HBS,…

Keywords: -

---

Foto Terkait